Archive for October 2014
AMANAT MENPORA DALAM PERINGATAN HARI SUMPAH PEMUDA 2014
SAMBUTAN
MENTERI PEMUDA DAN OLAHRAGA REPUBLIK INDONESIA
PADA UPACARA
PERINGATAN HARI SUMPAH PEMUDA KE-86
TAHUN2014
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Salam Sejahtera bagi kita semua.
Pujl syukur kita p~njatkan kehadir~n Allah SWT • Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah memberikan limpahan rahmat dan ka~nla:Ny~ kepada klta semu~, sehing~a kita masih diberikan kesehatan dan kesempatan untuk dapat mempenngati han yang sangat berseJarah bagl bangsa Indonesia yang kita cintai ini, yaitu Hari Sumpah Pemuda. Kita juga patut berterima kasih kepada para tokoh pemuda yang pada tahun 1928 telah mampu menggagas dan mewujudkan ide·ide kebangsaan yang terangkum sangat indah dalam naskah Sumpah Pemuda. ~i~ juga patut memanjatkan do'a kepada Tuhan Yang Maha Kuasa agar para pahlawan bangsa yang menJadl deklarator Sumpah Pemuda mendapatkan tempat yang layak disisi-Nya sesuai dengan amal baktinya temadap bangsa dan negara.
Hadirin Peserta Upacara yang kami hoonati, khusunya para Pemuda yang kami banggakan.
Setiap kali kita memperingati Han Sumpah Pemuda, maka yang terbayangkan adalah heroisme tanpa kenai lelah dan para pemuda kita untuk mendeklarasikan gagasan pe~uangan dan mewujudkan ide cemerlangnya tentang Negam Indonesia, tentang tekad bulatnya untuk mewujudkan satu bangsa, satu tanah air dan menjunjung bahasa persatuan yakni bahasa Indonesia.
Dalam sejarah pe~uangan bangsa, Han Sumpah Pemuda merupakan momentum historis yang teramat penting dan menjadi bagian tak terpisahkan dan mata rantai pe~uangan bangsa kita. Bagi para pemuda Indonesia, Sumpah Pemuda merupakan manifestasi dari kepeloporan dan kepeduliannya untuk mengangkat harkat dan martabat bangsa Indonesia menjadi bangsa yang mandiri dan sejajar dengan bangsa bangsa lain di dunia. Sedangkan bagi kita semua, dengan segala kemajemukan yang kita miliki, Sumpah Pemuda merupakan momentum sejarah yang berhasil menyatukan tekad dan semangat seluruh komponen bangsa untuk melakukan periawanan terhadap kolonialisme dan imperialisme, yang pada akhimya berhasil mewujudkan suatu Negara Indonesia yang berdaulat adil dan makmur. Sumpah Pemuda telah membulatkan tekad dan semangat seluruh anak bangsa untuk berjuang dan tetap menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia dan pelbagai upaya rongrongan terhadap disintegrasi bangsa dengan tekad NKRI adalah Harga Mati.
Hadirin Peserta Upacara yang kami honnati, khusunya para Pemuda yang kaml banggakan.
Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-86 tahun in! mengangkat tema "Bangun Soliditas Pemuda Maju dan Berkelanjutan". lema tersebut mengandung pesan bahwa kita berupaya agar para pemuda ?apat memainkan perannya secara optimal sebagai perekat persatuan bangsa dalam pembangunan naslonal. Soliditas pemuda sangat penting artinya untuk mencapai kemajuan pemuda sebagai syarat utama kem~juan suatu bangsa. Jika pemuda solid maka bangsa kita akan semakin maju, kuat dan bersatu, sehlngga oembangunan dapat kita laksanakan secara lancar dan berkelanjutan.
Pedoman Pelak:sanaan Hari Sumpah Pemuda ke-86 Tahun 2014 I 19
Selling d~ngan itu. pada tahun 2015 ki~ akan memasuki era Komunitas Asean. Untuk itu para pemuda harus mem~~lapkan din agar mampu bersalng dengan bangsa-bangsa lain. Kita adalah bangsa yang besar yang memlhki sumber daya alam berlimpah, memiliki seja~h leluhur bangsa yang hebat, kebudayaan yang unggul, masyarakat yang toleran, dan sumber daya manuSia yang semakin lama semakin baik. Mentalitas bangsa, khususny.a para pemuda harus terus dibangun agar menjadi pemuda-pemuda yang ung9ul, berkarakter, berkapaSltaS dan berdaya saing sehingga dapat berkompetisi dalam persaingan global yang semakin han
sernakin kompetitif.
Revolusi Mental yang dicanangkan oleh Bapak Presiden Ir. Joko Widodo amaUah relevan dalam mewujudkan pemuda yang maju. Cirl pemuda yang maju adalah pernuda yang berkarakter, berkapasitas dan berdaya saing. Oleh karena itu Revolusi Mental harus dapat kita jadikan sebagai pemicu untuk mempercepat terwujudnya pemuda yang maju. Dengan mewujudkan pemuda yang maju berarti kita dapat menghasilkan bangsa yang hebat. Oleh sebab itulah pembangunan kepemudaan secara berkelanjutan harus terus dilaksanakan melalui proses penyadaran, pemberdayaan dan pengembangan sebagaimana diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2009 tentang Kepemudaan.
Pemuda yang maju adalah pemuda yang memiliki kemampuan inovasi dan kreativitas yang tinggi, yang mampu mengatasi pelbagai persoalan yang dihadapinya dan memiliki kompetensi sehingga mampu bertahan dan unggul dalam menghadapi persaingan global. Pemuda yang maju adalah pemuda yang mampu berfikir positif, yang senantiasa terus berorlentasi pada kejayaan bangsanya demi keunggulan dan kegemilangan masa depan, tidak mudah menyerah, bertanggungjawab dan senantiasa melakukan yang terbaik untuk dirinya, masyarakatnya dan untuk bangsanya.
Hadirin Peserta Upacara yang kami hormati, khusunya para Pemuda yang kami banggakan.
Semangat para pemuda 86 tahun lalu harus terus menjadi obor penyemangat bagi pengabdian pemuda
Indonesia untuk bangsa dan tanah air tercinta. Keberhasilan generasi terdahulu menyatukan hati dan pikiran
bangsa Indonesia harus diteruskan oleh para pemuda dengan menyakinkan harapan akan masa depan
bangsa yang cemeriang.
Saya yakin, para pemuda Indonesia akan terus memegang teguh komitmennya untuk selalu menjaga keutuhan bangsa dan Negara, yang di dalam dirinya selalu terpatri jiwa dan semangat nilai-n~lai .Pan~sila: Pemuda yang akan selalu mempertahankan tanah air, bangsa dan negara dan selalu menJunJung tlnggl bahasa persatuan yaitu Bahasa Indonesia.
Akhimya, saya ucapkan SELAMAT HARI SUMPAH PEMUDA KE-86. Semoga melalui perin~atan ini kita akan selalu menghormati jasa para pemuda, jasa para pendiri bangsa dan jas~ para pahlawan kl~. Semoga Allah 8WT -Tuhan Yang Maha Kuasa, senantiasa melimpahkan rakhmat dan ndho-Nya kepada klta semua.
,-erima kasih
Wassa/amu'alaikum Wr. Wb.
Jakarta, 28 Oktober 2014
MENTERt PEMUDA DAN OLAHRAGA
REPUBLIK INDONESIA
Pedoman Pelaksanaan Hari Sumpah Pemuda ke-86 Tahun 2014 I 20
MENTERI PEMUDA DAN OLAHRAGA REPUBLIK INDONESIA
PADA UPACARA
PERINGATAN HARI SUMPAH PEMUDA KE-86
TAHUN2014
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Salam Sejahtera bagi kita semua.
Pujl syukur kita p~njatkan kehadir~n Allah SWT • Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah memberikan limpahan rahmat dan ka~nla:Ny~ kepada klta semu~, sehing~a kita masih diberikan kesehatan dan kesempatan untuk dapat mempenngati han yang sangat berseJarah bagl bangsa Indonesia yang kita cintai ini, yaitu Hari Sumpah Pemuda. Kita juga patut berterima kasih kepada para tokoh pemuda yang pada tahun 1928 telah mampu menggagas dan mewujudkan ide·ide kebangsaan yang terangkum sangat indah dalam naskah Sumpah Pemuda. ~i~ juga patut memanjatkan do'a kepada Tuhan Yang Maha Kuasa agar para pahlawan bangsa yang menJadl deklarator Sumpah Pemuda mendapatkan tempat yang layak disisi-Nya sesuai dengan amal baktinya temadap bangsa dan negara.
Hadirin Peserta Upacara yang kami hoonati, khusunya para Pemuda yang kami banggakan.
Setiap kali kita memperingati Han Sumpah Pemuda, maka yang terbayangkan adalah heroisme tanpa kenai lelah dan para pemuda kita untuk mendeklarasikan gagasan pe~uangan dan mewujudkan ide cemerlangnya tentang Negam Indonesia, tentang tekad bulatnya untuk mewujudkan satu bangsa, satu tanah air dan menjunjung bahasa persatuan yakni bahasa Indonesia.
Dalam sejarah pe~uangan bangsa, Han Sumpah Pemuda merupakan momentum historis yang teramat penting dan menjadi bagian tak terpisahkan dan mata rantai pe~uangan bangsa kita. Bagi para pemuda Indonesia, Sumpah Pemuda merupakan manifestasi dari kepeloporan dan kepeduliannya untuk mengangkat harkat dan martabat bangsa Indonesia menjadi bangsa yang mandiri dan sejajar dengan bangsa bangsa lain di dunia. Sedangkan bagi kita semua, dengan segala kemajemukan yang kita miliki, Sumpah Pemuda merupakan momentum sejarah yang berhasil menyatukan tekad dan semangat seluruh komponen bangsa untuk melakukan periawanan terhadap kolonialisme dan imperialisme, yang pada akhimya berhasil mewujudkan suatu Negara Indonesia yang berdaulat adil dan makmur. Sumpah Pemuda telah membulatkan tekad dan semangat seluruh anak bangsa untuk berjuang dan tetap menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia dan pelbagai upaya rongrongan terhadap disintegrasi bangsa dengan tekad NKRI adalah Harga Mati.
Hadirin Peserta Upacara yang kami honnati, khusunya para Pemuda yang kaml banggakan.
Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-86 tahun in! mengangkat tema "Bangun Soliditas Pemuda Maju dan Berkelanjutan". lema tersebut mengandung pesan bahwa kita berupaya agar para pemuda ?apat memainkan perannya secara optimal sebagai perekat persatuan bangsa dalam pembangunan naslonal. Soliditas pemuda sangat penting artinya untuk mencapai kemajuan pemuda sebagai syarat utama kem~juan suatu bangsa. Jika pemuda solid maka bangsa kita akan semakin maju, kuat dan bersatu, sehlngga oembangunan dapat kita laksanakan secara lancar dan berkelanjutan.
Pedoman Pelak:sanaan Hari Sumpah Pemuda ke-86 Tahun 2014 I 19
Selling d~ngan itu. pada tahun 2015 ki~ akan memasuki era Komunitas Asean. Untuk itu para pemuda harus mem~~lapkan din agar mampu bersalng dengan bangsa-bangsa lain. Kita adalah bangsa yang besar yang memlhki sumber daya alam berlimpah, memiliki seja~h leluhur bangsa yang hebat, kebudayaan yang unggul, masyarakat yang toleran, dan sumber daya manuSia yang semakin lama semakin baik. Mentalitas bangsa, khususny.a para pemuda harus terus dibangun agar menjadi pemuda-pemuda yang ung9ul, berkarakter, berkapaSltaS dan berdaya saing sehingga dapat berkompetisi dalam persaingan global yang semakin han
sernakin kompetitif.
Revolusi Mental yang dicanangkan oleh Bapak Presiden Ir. Joko Widodo amaUah relevan dalam mewujudkan pemuda yang maju. Cirl pemuda yang maju adalah pernuda yang berkarakter, berkapasitas dan berdaya saing. Oleh karena itu Revolusi Mental harus dapat kita jadikan sebagai pemicu untuk mempercepat terwujudnya pemuda yang maju. Dengan mewujudkan pemuda yang maju berarti kita dapat menghasilkan bangsa yang hebat. Oleh sebab itulah pembangunan kepemudaan secara berkelanjutan harus terus dilaksanakan melalui proses penyadaran, pemberdayaan dan pengembangan sebagaimana diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2009 tentang Kepemudaan.
Pemuda yang maju adalah pemuda yang memiliki kemampuan inovasi dan kreativitas yang tinggi, yang mampu mengatasi pelbagai persoalan yang dihadapinya dan memiliki kompetensi sehingga mampu bertahan dan unggul dalam menghadapi persaingan global. Pemuda yang maju adalah pemuda yang mampu berfikir positif, yang senantiasa terus berorlentasi pada kejayaan bangsanya demi keunggulan dan kegemilangan masa depan, tidak mudah menyerah, bertanggungjawab dan senantiasa melakukan yang terbaik untuk dirinya, masyarakatnya dan untuk bangsanya.
Hadirin Peserta Upacara yang kami hormati, khusunya para Pemuda yang kami banggakan.
Semangat para pemuda 86 tahun lalu harus terus menjadi obor penyemangat bagi pengabdian pemuda
Indonesia untuk bangsa dan tanah air tercinta. Keberhasilan generasi terdahulu menyatukan hati dan pikiran
bangsa Indonesia harus diteruskan oleh para pemuda dengan menyakinkan harapan akan masa depan
bangsa yang cemeriang.
Saya yakin, para pemuda Indonesia akan terus memegang teguh komitmennya untuk selalu menjaga keutuhan bangsa dan Negara, yang di dalam dirinya selalu terpatri jiwa dan semangat nilai-n~lai .Pan~sila: Pemuda yang akan selalu mempertahankan tanah air, bangsa dan negara dan selalu menJunJung tlnggl bahasa persatuan yaitu Bahasa Indonesia.
Akhimya, saya ucapkan SELAMAT HARI SUMPAH PEMUDA KE-86. Semoga melalui perin~atan ini kita akan selalu menghormati jasa para pemuda, jasa para pendiri bangsa dan jas~ para pahlawan kl~. Semoga Allah 8WT -Tuhan Yang Maha Kuasa, senantiasa melimpahkan rakhmat dan ndho-Nya kepada klta semua.
,-erima kasih
Wassa/amu'alaikum Wr. Wb.
Jakarta, 28 Oktober 2014
MENTERt PEMUDA DAN OLAHRAGA
REPUBLIK INDONESIA
Pedoman Pelaksanaan Hari Sumpah Pemuda ke-86 Tahun 2014 I 20
ARTI DAN PENJELASAN DASADHARMA PRAMUKA
Pramuka itu:
1. Taqwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa.
Bahwa setiap pramuka
beribadah menurut agama masing-masing dengan sebaik-baiknya serta patuh dan
berbakti kepada Orang Tuanya dan sayang kepada saudara.
2. Cinta alam dan
kasih sayang sesama manusia.
Pola perilaku yang
sesuai ialah menjaga kebersihan sanggar, kelas dan lingkungan sekolah, menjaga
kelestarian alam yang ada disekitarnya, membantu orang yang membutuhkan,
mengunjungi yang sakit.
3. Patriot yang sopan
dan kesatria.
Pola perilaku yang
sesuai ialah mengikuti upacara sekolah atau upacara latihan dengan baik,
menghormati yang lebih tua dan menyayangi yang lebih muda, turut serta dalam
bela negara, melindungi kaum yang lemah, belajar dengan baik.
4. Patuh dan suka
bermusyawarah.
Pola perilaku yang
sesuai ialah mengerjakan tugas dari guru, pembina atau orang tua, berusaha
mufakat dalam setiap musyawarah, tidak mengambil keputusan yang tergesa-gesa.
5. Rela menolong dan
tabah.
Berusaha untuk
menolong orang yang sedang dalam musibah, tampa pamrih, tabah dalam menghadapi
berbagai kesulitan, tidak banyak mengeluh dan berputus asa.
6. Rajin, terampil,
dan gembira.
Yaitu setiap diri
seorang pramuka tidak pernah membolos dari sekolah, dan selalu hadir dalam
setiap latihan atau pertemuan, serta selalu riang gembira dalam melakukan
pekerjaan.
7. Hemat, cermat, dan
bersahaja.
Tidak bolos dan
bersikap hidup mewah, rajin menabung, teliti dalam melakukan apapun, bersikap
hidup sederhana, membuat perencanaan hidup.
8. Disiplin, berani,
dan setia.
Selalu menepati waktu
yang ditentukan, dalam diri seorang pramuka wajib mendahulukan kewajiban
terlebih dahulu, berani mengambil keputusan, tidak mengecewakan orang lain,
tidak ragu dalam bertindak
9. Bertanggung jawab
dan dapat dipercaya.
Menjalankan segala
sesuatunya dengan sikap yang sangat bersungguh-sungguh, tidak mengecewakan
orang lain, bertanggung jawab .
10. Suci dalam
pikiran, perkataan dan perbuatan.
Berusaha untuk selalu
berkata hal-hal yang baik dan benar serta tidak pernah berbohong, tidak pernah
menyusahkan orang lain, berbuat baik kepada semua orang.
Kesimpulannya dengan
adanya kode kehormatan bagi setiap gerakan pramuka, diharapkan pola tingkah
laku atau tindakan para anggota Gerakan Pramuka akan menjadi lebih baik sesuai dengan
tujuan dan sasaran dari Gerakan Pramuka seperti tercantum dalam anggaran dasar
Gerakan Pramuka dan diterapkan sesuai Dasa Darma Pramuka
Pokok-pokok Pengertian
1. Dasadarma adalah ketentuan
moral. Karena itu, Dasadarma memuat pokok-pokok moral yang harus ditanamkan
kepada anggota Pramuka agar mereka dapat berkembang menjadi manusia berwatak, warga
Negara Republik Indonesia yang setia, dan sekaligus mampu menghargai dan
mencintai sesame manusia dan alam ciptaan Tuhan Yang Mahaesa.
2. Republlik Indonesia adalah Negara
hukum yang berdasarkan falsafah Pancasila, Karena itu, rumusan Dasadarma Pramuka
berisi penjabaran dari Pancasila dalam kehidupannya sehari-hari.
3. Dasadarma yang berarti
sepuluh tuntunan tingkah laku adalah sarana untuk melaksanakan satya (janji,
ikar, ungkapan kata haaati). Dengan demikian, maka Dasadarma Pramuka pertama-tama
adalah ketentuan pengamalan dari Trisatya dan kemudian dilengkapi dengan
nilai-nilai luhur yang bermanfaat dalam tata kehidupan.
Penjelasan masing-masing Darma
1. Darma pertama: Takwa kepada Tuhan Yang Mahaesa
1. Pendahuluan
Apa yang tercantum di dalam Trisatya tentang
menjalankan kewajiban terhadap Tuhan dan yang terdapat dalam Dasadarma pertama
sudah harus sedikit dibedakan bahwa:
Di dalam Trisatya, ungkapan itu merupakan janji (ikrar)
seseorang yang diresapkan dalam hati atau dirinya sedangkan dalam hati atau
dirinya sedngkan yang ada di dalam Dasadarma pertama adalah
perwujudannya secara kongret dalam tingkah laku ataupun sikapnya,
Atau dengan kaata lain yang ada di dalam Trisatya itu merupakan
sesuatu yang ada di dalam batin dan yang terdapat di dalam darma adalah yang
tampak lahiriah. Oleh karena itu yang terdapat di dalam Dasadarma bukanlah
suatu pengulangan, tetapi penekan
2. Pengertian
1.Takwa
1. Pengertian takwa adalah bermacam-macam, antara lain: bertahan,
luhur, berbakti, mengerjakan yang utama dan meninggalakan yang
tercela, hati-hati, terpelihara, dan lain-lain.
2. Pada hakekatnya takwa adalah usaha dan kegiatan seseorang yang
sangat utama dalam perkembangan hidupnya. Bagi bangsa Indonesia yang berketuhanan
Yang Mahaesa, yang menjadi tujuan hidupnya adalah keselamatan, perdamaian,
persatuan dan kesatuan baik didunia maupun dikhirat, Tujuan hidup ini hanya
dapat dicapai semata-mata dengan takwa kepada Tuhan Ynag Mahaesa, yaitu:
1. Bertahan terhadap godaan-godaan hidup, berkubu dan berperisal
untuk memelihara diri dari dorongan hawa nafsu.
2. Taat melaksanakan ajaran-ajaran Tuhan, mengerjakan yang baik dan
berguna serta menjauhi segala yang buruk dan yang tidak berguna bagi dirinya
maupun bagi masyarakat serta seluruh umat manusia.
3. Mengembalikan, menyerahkan kepada Tuhan segala darma bakti dan
amal usahanya untuk mendapatkan penilaian; sebagaimana Tuhan menghendaki sikap
ini merupakan sikap seseorang kepada pribadi lain yang dianggap mengatasi
dirinya, bahkan mengatasi segala-galanya, sehingga seseorang menyatakan hormat
dan baktinya, serta memuji, meluhurkan dan lain-lain terhadap pribadi lain yang
dianggap Mahaagung itu,
2. Tuhan
Di sini kita dapat mencoba memahami pengertian kita tentang
Tuhan baaik berpangkal dari kemanusiaan yang antara lain dianugerahi akal budi,
maupun dari wahyu Tuhan sendiri yang terdapat dalam kitab suci yang diturunkan
kepada kita melalui para Nabi/ Rosul.
1. Dari segi kemanusiaan (akal budi), Tuhan adalah zat yang ada
secara mutlak yang ada dengan. Zat yang menjadi sumber atau sebab adanya segala
sesuatu di dalam alam semesta (couse prima atau sebab pertama).
Karena
itu, Dia tidak dapat disamakan atau dibandingkan dengan apa saja yang ada. Dia
mengatasi, melewati, dan menembus segala-galanya.
2. Dari wahyu Tuhan sendiri yang dianugerahkan kepada kita melalui
firman atau sabdaNya di dalam Kitab suci, kita dapat mengetahui bahwa Dia
adalah pencipta Yang Maha Kuasa, Maha Murah, lagi Maha Penyayang Tuhan
menjadikan alam semesta termasuk manusia tanpa mengambil suatu bahan atau
menggunakan alat. Hanya kaarena afirman-Nya, alam semesta ini menjadi ada. Yang
semula tidak ada menjadi ada, dari tingkat yang paling rendah sampai tingkat
yang paling tinggi dan luhur. Dari yang tiada bernyawa kepada yang bernyawa dan
berjiwa, Dari hasil karya Tuhan itu, kita dapat mengenal segala macam sifat
Tuhan yang melebihi dan mengatasi apa yang terdapat di dalam alam semesta ini,
terutama dari wahyu Tuhan sendiri. Kita juga dapat memahami kegaiban Tuhan.
Oleh karena itu, kita tidak dapat membandingkan zat kodrat sifat Ilahi dengan
yang ada dalam ala mini. Hal ini juga termasuk dengan sifat Tuhan Yang Mahaesa.
Namun sebagai insane manusia, kita akan berusaha memahami apa arti esa pada
Tuhan itu.
3. Esa= satu/tunggal.
Maksudnya bukanlah “satu” yang dapat dihitung. Satu yang dapat
dihitung adalah satu yang dapat dibagi atau disbanding-bandingkan. Maka, satu
atau esa pada Tuhan adalah mutlak. Satu/tunggal yang tidak dapat dibagi-bagi
dan dibandingkan.
“Tiada Tuhan selain Allah”.
3. Berbicara tentang pengertian taakwa kepada Tuhan Yang
Mahaesa tidak dapat dipisahkan daari pengertian moral, budi pekerti, dan
akhlak.
Moral, budi pekerti atau akhlak adalah sikap yang digerakan oleh
jiwa yang menimbulkan tindakan dan perbuatan manusia terhadap Tuhan, terhadap
sesamamanusia, sesame makhluk, dan terhadap diri sendir. Akhlak terhadap Tuhan
Yang Mahaesa meliputi cinta, takut, harap, syukur, taubat, ikhlas
terhadap Tuhan, mencintai atau membenci kare Tuhan. Akhlak terhadap Tuhan Yang
Mahaesa mengandung unsure-unsur takwa, berimankepada Tuhan Yang Mahaesa, dan
berbudi pekerti yang luhur.
Akhlak terhadap sesame manusia atau terhadap masyarakat mencakup
berbakti kepada orang tua, hubungan baik antara sesame, malu, jujur, ramah,
tolong menolong, harga menghargai, memberi maaf, memelihara kekeluargaan, dan
lain-lainnya. Akhalakterhadap sesame manusia mengandung unsur hubungan
kemanusia mengandung unsure hubungan kemanusiaan yang baik akhlak terhadap
sesama akhluk Tuhan yang hidup ataupun benda mati mencakup belas kasih, suka
memelihara, beradab, dan sebagainya,
Akhlak
terhadap sesame makhluk Tuhan mengandung unsure peri
kemanusiaan.
Akhlak
terhadap diri sendiri meliputi: memelihara harga diri, berani membela hak,
rajin tanggungjawab, menjauhkan diri dari takabur, sifat-sifat bermuka dua
sifat pengecut, dengki, loba, tamak, lekas putus asa, dan sebagainya.
Akhlak
terhadap diri sendiri mengandung unsure budi pekerti yang luhur, berani mawas
diri, dan mampu menyesuaikan diri.
3. Pelaksanaan
1. Sesuai dengan tujuan Gerakan Pramuka yang mengarahkan anak didik
menjadi manusia yang berkepribadian dan berwatak luhur, dan juga karena
falsafah hidup bangsa Indonesia berdasarkan Pancasila, maka sudahseharusnyalah
iman kepada Tuhan dari masing-masing anak didik itu diperdalama dan
diperkuat.iman anak didik kepada Tuhan itu bellum cukup kalau hanya kita
berikan pengajaran lisan/tertullis tanpa ada perwujudan kongkret dalam tingkah
lakkku kehidupan anak didik.
Maka, apa yang diimani dari agama dan kepercayaan tentang Tuhan
haruslah dijabarkan dalam sikap hidupnya yang nyata dan dapat
dirasakan oleh llingkungannya, karena itu akan terdapat kepicangan
apabila Gerakan Pramuka hanya dapat mengemukakan ajaran
tentang takwa kepada Tuhan Yang Mahaesa ini, tetapi kurang memberikan bimbingan
dan kesempatan kepada peserta didik untuk melaksanakan darmanya yang pertama
ini. Untuk mewujudkan cita-cita Gerakan Pramuka, dalam hal ini banyak caran dan
metode yang dapat dilaksanakan, sesuai dengan tingkat umur dan kemampuan anak
didik dan kepercayaan masing-masing.
Cara atau metode dapaat berlainan, tetapi tujuannya kiranya
hanya satu, ialah terciptanya manusia Indonesia yang utuh dan
sempurna (Pancasilais).
Segala macam ketentuan moral/kebaikan yang tersimpan dalamajaran
agama (seperti tertera dalam darma-darma yang berikut)seharusnyalah dikembangkan
dalam sikap hidup anak didik. Darma-darma itu merupakan bentuk-bentuk
perwujudan kongret dari takwanya kepada Tuhan di samping doa, sembahyang, dan
bentuk peribadatan lain.
Sebagai Contoh.
Sikap
cinta dan kasih saying, etia, patuh, adil, jujur, suci,dan lain-lain adalah
merupakan pengejawantahan dan perwujudan dari ketakwaan seseorang kepada Tuhan.
Sulit untuk mengatakan bahwa sebenarnya tidak jujur orang mengarahkan dia itu
takwa kepada Tuhan, tetapi dalamhidupnya dia bertindak dan bersikap membenci,
curang, tidak adil, dan sebagainya terhadap sesamanya.
2. Maka dari itu, dalam prakteknya, mengembangan ketakwaan kepada
Tuhan dapat dilaksanakan dalam segala kegiatan kepramukaan mulai dari bermain
dampai kepada bekerja sama dan hidup bersama.
Dalam kegiatan permainan, kita sudah dapat menamkan sifat-sifat
jujur, patuh, setia dan tabah.
Kalau anak sudah dibiasakan bermaian seperti itu, maka dia akan
berkembang menjadi pribadi yang baik, berwatak luhur dan berkepribadian.
Akhirnya, akan berguna bagi sesame manusia, masyarakat, bangsa
dan negaranya. Semua ini tiada lain didasarkan pada takwanya kepada Tuhan.
3. Menuntun anak untuk melaksanakan ibadah,
4. Menyelenggarakan peringatan-peringatan hari besar agama.
5. Menghormati orang beragama lain.
6. Menyelenggarakan cermah keagamaan.
7. Menghormati orang tua.
2. Darma kedua: Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia
a.
Pengertian
1. Tuhan Yang Mahaesa telah menciptakan seluruh alam semesta yang terdiri
dari manusia, binatang, tumbuhan-tumbuhan, dan benda-benda alam.
Bumi, alam, hewan, dan tumbuh-tumbuhan tersebut diciptakan Allah
bagi kesejahteraan manusia.Karena itu, sudah selayaknya pemberian Allah ini
dikelola, dimanfaatkan, dan dibangun.
Sebagai makhluk Tuhan yang lengkap dengan akal budi, rasa, karsa
dan karya, serta dengan kelima inderia manusia patut mengetahui makna seluruh
ciptaana-NYa.
Wajar dan pantaslah Pramuka, secara alamiah, melimpahkan cinta
kepada alam sekitarnya (benda alam, satwa, dan tumbuh-tumbuhan), kasih sayang
kepada sesama manusia dan sesama hidup serta menjaga kelestariannya.
Kelestarian benda alam, satwa, dan tumbuh-tumbuhan perlu dijaga
dan dipelihara kaarena hutan tanah, pantai, fauna, dan flora serta
laut merupakan sumber alam yang perlu dikembangan untuk menunjang kehidupan
generasi kini dan dipelihara kelestariannya untuk kehidupan generasi mendatang.
Di samping itu, sebagai Negara kepulauan pemanfaatan wilayah
pesisir dan lautan yang sekaligus memelihara kelestarian sumber ala mini dengan
menanggulangi pencemaran laut, perawatan hutan, hutan bakau dan hutan payau,
serta pengembangan budi daya laut menduduki tempat yang penting pula.
2. Yang dimaksud dengan cinta dan kasih saying apabila manusia
dapat ikut merasakan suka dan derita alam sekitarnya khususnya manusia.
Kelompok-kelompok manusia ini merupakan bangsa-bangsa dari Negara yang terdapat
di dunia ini. Bila kita ingindan mau mengerti dan bergaul dengan bangsa lain
maka rasa kasih sayanglah yang dapat mendekatkan kita dengan siapa pun. Dengan
demikian, akan terciptalah perdamaian dan persahabatan antar manusia maupun
antar bangsa.
Khususnya sebagai seorang Pramuka menganggap Pramuka lainnya
baik dan Indonesia maupun dari bangsa lain sebagai saudaranya kaarena
masing-masing mempunyai satya dan darma sebagai ketntuan moral.
Pramuka Indonesia yang bertujuan menjadi manusia yang berkepribadian
dan berwatak luhur sudah sepantasnyalah jika ia berusaha meninggalkan watak
yang dapat menjauhkan ia dengan ciptaan Tuhan lainnya dengan memiliki
sifat-sifat yang penuh rasa cinta dan kasih saying.
3. Darma ini adalah tuntunan untuk mengamalkan sila kedua dari
Pancasila
b. Pelaksanaan dalam hidup sehari-hari.
1) Membawa peserta
didik kea lam bebas kebun raya agar mengetahui dan mengenal berbagai jenis
tumbuhn-tumbuhan, Anjurkanlah kepada meereka memelihara tenaman di rumah
masing-masing. Hal ini dapat dijadikan persyaratan untuk mencapai tanda
kecakapan khusus.
2) Begitu pula halnya
sikap kita terhadap binatang, perkenalakan peserta didik dengan sifat
masing-masing jenis binatang untuk mengetahui manfaatnya. Anjurkan juga
memelihara dengan baik binatang yang mereka miliki.
1.Kasih sayang sesama manusia tidak lepas dari
perwujudan kerendahan diri manusia sebagai makhluk terhadap keagungan
pencipta-Nya. Ketakwaan kita kepada Tuhan Yang Mahaesa wajib dihayati sepanjang
hidup. Di samping itu, perlu membangun watak utama antara lain,
tidak mementingkan diri pribadi, menghargai orang lain meskipun tidak sebangsa
dan seagama. Demikian pula, bersaudara dengan Pramuka sedunia.
2.Siapa pun yang kita kenal dan kita
dekaaaaati lambaat-laun akan timbul rasa cinta alam dan kasih saying sesama
manusia. Rasa inilah yang dapat menggugah rasa dekat dengan Alkhalik, karena
tidak terhalang oleh rasa benci, marah dan sifat-sifat yang tidak terpuji,
dengan demikian, kita menyadari keagungan Tuhan Yang Mahaesa.
3. Darma Ketiga : Patriot yang sopan dan
ksatria
a. Pengertian
1. Patriot berarti putra tanah air, sebagai seorang warga Negara
Reoublik Indonesia, seorang Pramuka adalah putra yang baik, berbakti,
setia dan siap siaga membela tanah airnya.
2. Sopan adalah tingkah laku yang halus dan menghormati orang lain.
Orang yang sopan bersikap ramah tamah dan bersahabat bukan pembenci dan selalu
disukai orang lain.
3. Ksatria adalah orang yang gagah berani dan jujur. Ksatria juga
mengandung arti kepahlawanan, sifat gagah berani dan jujur. Jadi, kata ksatria
mengandung makna keberanian, kejujuran, dan kepahlawanan.
4. Seorang Pramuka yang mematuhi darma ini, bersma-sama dengan
warga Negara yang lain mempunyai satu kata hati dan satu sikap mempertahankan
tanah airnya, menjunjung tinggi martabat bangsanya.
5. Darma ini adlah tuntunan untuk mengamalkan Pancasila ketiga.
b. Pelaksanaan dalam Hidup Sehari-hari
1. Membiasakan dan mendorong anggota Pramuka untuk:
1. menghormati dan memahami serta menghayati lambing Negara,
bendera sang Merah Putih dan lagu kebangsaan Indonesia Raya.
2. mengenal nilai-nilai luhur
bangsa Indonesia sepeerti kekeluaargaan, gotong-royong, rmah tamah,
religious, dan lain-lain.
3. Mencintai bahasa, seni budaya, dan sejarah Indonesia.
4. Mengerti, menghayaati, mengamalkan dan mengamankan Pancasila.
2. Mengenal adapt-istiadat suku-suku bangsa di Indonesia.
3. Mengutamakan kepentingan umum dari pada kepentingan diri
pribadi. Selalu membantu dan membela yang lemah dan yang benar.
4. Membiasakan diri berani mengakui kesalah dan membenaarkan yang
benar.
5. Menghormati orng tua, guru dan pemimpin.
4. Darma keempaat: Patuh dan suka
bermusyawarah.
1. Pengertian
1.
1.
Patuh berarti setia
dan bersedia melakukan sesuaaatu yang sudah disepakati dan ditentukan.
2.
Musyawarah adalah laku
utama seorang democrat yang menghormati pendapat orang lain. Orang yang suka
bermusyawarah terhindar dari sikap yang otoriter dan semau sendiri. Dalam
setiap gerak dan tindakan yang menyangkut orang lain, seorang lain baik dengan
orang-orang yang terikat dalam pekerjaan atau dalam bentuk-bentuk organisasi.
3.
Darma adalah tuntunan
untuk mengamalkan Pancasila keempat.
2. Pelaksanaan dalam Hidup Sehari-hari
1.
1.
Membiasakan diri untuk
menepati janji, mematuhi peraturan yang ditetapkan di gugusdepan dan mematuhui
peraaaaturan di RT/RK, kampung dan desa, sekolah dan peratur perundang-undangan
yang berlaku.
Misalnya,
setia mengikuti latihan membayar iuran, menaati peraturan lalu llintas dan
lain-lain.
1.
1.
Belajar mendengar
pendapat orang, menghargai gagasan orang lain.
2.
Membiasakan untuk
merumuskan kesepakatan dengan memperhaaatikan kepentingan orang banyak
3.
Membiasakan diri untuk
bermusyawarah sebelum melaksanakan suatu kegiatan (misalnya akan berkemah,
widyawisata dan lain-lain.
a. Pengertian
1. Rela atau ikhlas adalah perbuatan yang dilakukan tanpa
memperhitungkan untung dan rugi (tanpa pamrih). Rela menolong berarti melakukan
perbuatan baik untuk kepentingan orang lain yang kurang mampu. Dengan maksud,
agar orang yang ditolong itu dapat menyelesaikan maksudnya atau kemudian mampu
merampungkan masalah seta tantangan yang dihadapi.
2. Tabah atau ulet adalah suatu sikap jiwa tahan uji. Meskipun
seseorang mengetahui bahwa menjalankan tugasnya akan menghadapi kesulitan,
tetapi ia tidak mundur dan tidak ragu.
3. Darma ini adalah tuntunan untuk mengamalkan Pancasila sila
kelima.
b. Pelaksanaan
dalam Hidup sehari-hari
1. Membiasakan diri cepat menolong kecelakaan tanpa diminta
2. Membantu menyeberang jalan untuk orang tua, wanita.
3. Memberi tempat di tempat umum kepada orang tua dan wanita.
4. Membiasakan secara bertahap untuk mengatasi masalah-masalah
dalam kehidupan sehari-hari di rumah, dan dimasyarakat..
6. Darma keenam : Rajin, terampil, dan
gembira
a.
Pengertian
1. Rajin
Manusia dibedakan dengan makhluk hidup yang lain kaarena ia
diciptakan mempunyai akal budi. Dengan demikian harus mengmbangkan diri dengan
membaca, menulis, dan belajar, Dengan perkataan lain, ia menjalani proses
kodrati dalam mendidik diri.
Lebih-lebih lagi, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
telah melejit demikian cepat, maka menjadi kewajiban kita semua untuk mendorong
anak didik (juga orang dewasa) untuk selalu rajin belajar, selalu berusaha
dengan tekun, senantiasa tetap mengembangkan dirinya, dan selalu tertib
melaksanakan tugas.
2. Terampil
Setiap manusia haarus beeerupaya untuk dapat berdiri di atas
kaki sendiri. Untuk hal itu, yang menjadi syarat utama adalah keahlian dan keterampilan
serta dapat mengerjakan suatu tugas dengan cepat dan tepat dengan hasil yang
baik.
3. Gembira
Manusia itu hidup dan menghidupi dengan mencari jalan bagaimana
hidup yang baik. Untuk itu ia harus bekerja mencari nafkah, dan bersama-sama
dengan orang lain ia bekerja sama.
Banyak kesulitan, rintangan, dan hambatan yang dihadapi. Dan
tantangan ini akan diatasi dengan dorongan motivasi yang kuat. Suatu upaya
untuk mendapat motivasi ini adalah manusia harus dapat berfikir cerah, berjiwa
tenang, dan seimbang.
Hal ini dapat dicapai bila manusia selalu mencari hal-hal yang
positip dan optimistis.
Sikap ppositip, optimis ini diperoleh dengan laku yang riang
sehingga menimbulkan suasana gembira. Kegembiraan adalah perasaan senang dan
bangga yang menimbulkan kegiatan dan bahkan rasa keberanian.
4. Rajin, terampil, dan gembira perlu selalu diterapkan dalam
setiap usaha dan kegiatan.
b. Pelaksanaan dalam Hidup Sehari-haari
1)
Rajin
1.Biasakan membaca buku yang baik.
2.Biasakan untuk membuaat karya tulis.
3.Selenggarakan diskusi-diskusi untuk belajar;
mengolah pikiran, mengemukakan pendapat.
4.Tentukan jadwal harian yang tetap untuk
belajar.
Belajar selama dua jam sehari adalah layak.
5.Atur kegiatan dengan menyesuaikan dengan kegiatan
di sekolah, di rumah dan Gerakan Pramuka.
6.Membiasakan untuk menyusun jadwal kegiatan
sehari-hari.
2)
Bekerja
1. Jelaskan bahwa dibalik kesulitan, kegagalan, dan kekewaan
selalu terdapat hal-hal yang baik dan berguna.
2. Biasakan bekerja menurut manfaat dan disesuaikan dengan
kemampuan.
3. Jangan terlula cepat menegur, mengkertik atau menyalahkan orang
lain.
4. Hargai dan atonjolkan suatu prestasi kerja.
5. Berikan beban dan tugas yang terus berkembang.
6. Berusaha untuk bekerja dengan rencana.
7. Bergembiralah dalam tiap usaha.
8. Selesaikan setiap tugas pekerja, jangan tunda sampai esok hari.
3) Terampil
1. Pilihlah suatu jenis kemahiran dan keahlian yang sesuai dengan
bakat.
2. Latih terus-menerus.
3. Jangan cepat puas setelah selesai mengerjakan sesuatu.
4. Mintalah tuntunan dari orang yang lebih berpengalaman.
5. Jangan menolak tugas pekeerjaan apa pun yang diberikan pada
Saudara.
Laksanakan tugas dengan sebaik-baiknya sesuai
dengan kemampuan yang ada.
7. Darma ketujuh: Hermat, cermat, dan bersahaja
a.
Pengertian
1) Hemat
1. Hemat bukan beraaati “kikir” tetapi lebih terarah kepada
dapatnya seorang Pramuka melakukan dan mengunakan suatu secara tepat menurut
kegunaannya.
2. Secara rohaniah, dapat berarti suatu usaha memerangi hawa
nad\fsu manusia dari keinginan berlebihan yang merugikan diri sendiri dan orang
lain; (uang, mendisiplinkan diri sendiri).
Menghemat bukan berarti a social tapi untuk lebih memungkinkan
dalam memberi kemungkinan usaha social ke pihak lain, (luang, tenaga, waktu dan
sebagainya) yang lebih menguntungkan.
3. Secara material, dapat berarti memanfaaatkan sesua(materi)
menurut keperluan sehingga usaha tidak berguna dapat dibendung sehingga dapat
berguna bagi dia sendiri dan ornag lain.
2) Cermat
Cermat
lebih berarti “ teliti” sikap lakku seorang Pramuka harus senantiasa teliti
baik terhadap dirinya sendiri (introspeksi) maupun yang datangnya dari laur dirinya
sehingga ia senantiasa waspada.
Hal
ini dapat dilakukan melalui proses berfikir, mengitung, dan mempertimbangkan
segala sesuatu, untuk berbuat. Seorang Pramuka harus cerdas, terampil agar ia
senantiasa terhindar dari kekeliruan dan kesalahan.
Ia
harus berusaha untuk berbuat sesuatu dengan terencana dan yang bermanfaat.
3) Bersahaja
Hal
ini lebih berarti, sederhana kesederhanaan yang wajar dan tidak
berlebih-lebihan sehingga dapat memberi kemungkinan penggambaran jiwa untuk
(penampilan diri) dan menimbulkan kemampuan untuk hidup dengan apa yang didapat
secaara halal tanpa merugikan diri sendiri dan ornag lain. Ia harus dapat
menyerasikan antara keinginkan dan kemampuan, Bersahaja juga dapat berarti
keberanian untuk menyatakan sesuatu yang sebenarnya.
b. Pelaksanaan dalam Hidup
Sehari-hari
1.
1.
Menggunakan waktu
dengan tepat ke sekolah, tidur, makan, latihan dan sebagainya.
2.
Tidak ceroboh.
3.
Bertindak dengan
teliti pada waktu yang tepat agar ia tidak dirusakkan oleh keinginan jahat dari
luar.
4.
Sadar akan dirinya
sebagai suatu pribadi.
5.
Berpakaian yang
sederhana tanpa perhiasan yang berlebihan-lebihan
6.
Meneliti sahulu
sebellllum berbuat sesuaatu agar terjadi ketepatan di dalam pelaksanaannya.
7.
Penggunaan listrik
(siang hari dimatikan).
8.
Pengguna air tidak
terbuang percuma.
9.
Memeriksa pekerjaan
sebellllum diserahkan kepada Pembina.
10.
Menggunakan uang
jajaan dengan hemat.
11.
Membiasakan anak
belanja kewarung dan pasar dengan teratur.
12.
Memberi anak tanggung
jawab untuk tugs di rumah dan lain=lain.
13.
Membiasakan untuk
menabung
14.
Bekerja berdasarkan
manfaat dan rencana
.
8. Darma kedelapan: Disiplin, berani
dan Setia
a. Pengertian
1. Disiplin dalam pengertian yang luas berarti paaaaaatuh dan
mengikuti pemimpin dan atau ketentuan dan peraturan.
2. Dalam pengertian yang lebih khusus, disiplin berti mengekang dan
mengendalikan diri.
3. Berani adalah suatu sikap mental untuk bersedia menghadapi dan
mengatasi suatu masalah dan tantangan.
4. Setia berarti tetap pada suatu pendirian dan ketentuan.
5. Dengan demikian, maka berdisiplin tidak secara membabi buta
melaksanakan perintah, ketnetuan dan peraturan, sebagai manusia ciptaan
Tuhan, seseorang harus berani berbuaaaat berdasarkan pertimbangan
dan nilai yang lebih tinggi.
b. Pelaksanaan dalam Hidup Sehari-haaaari
1. Berusaha untuk
mengendalikan dan
mengaaaatur diri (self disiplin).
2. Mentaati peraaturan.
3. Menjalani ajaran dari ibadah agama,
4. Belajaaar untuk menilai kenyataan, bukti dan kebenaran suatu
keterangan (informasi).
5. Patuh dengan pertimbangan dan keyakinan.
9. Darma kesembilan: Bertanggungjawab
dan dapat dipercaya
a. Pengertian dan Pelaksanaan
dalan Hidup sehari-hari.
1.Yang dimaksud dengan bertanggungjawab ialah:
Pramuka itu bertanggungjawab atas segala sesuatu yang diperbuat
baik atas perinnntah maupun tidak, terutama secara pribadi bertanggungjawab
terhadap Negara, bangsa, masyarakat dan keluarga misalnya :
1. Segala sesuatu yng diperintahkan kepadanya, harus dilakukan
dengan penuh rasa tanggungjawab.
2. Segala sesuatu yang dilakukan atas kehendak sendiri
dilakukan dengan penuh rasa tanggungjawab.
3. Pramuka harus berani bertanggungjawab atas suatu tindakan yang
diambil, di luar perintah yang diberikan kepadanya karena perintah tersebut
tidak dapat atau sulit dilaksanakannya,
4. Seorang Pramuka tidak akan mengelakkan suaatu tanggungjawab
dengan suatu alasan yang dicari-cari,
Tujuannya adalah mendidik dan memasukkan suaaatu tanggungjawab
yang besar kepadanya.
2. Yang dimaksud dengan dapat dipercaya ialah: Pramuka itu dapat
dipercaya, baik perkataannya maupun perbuatannya.
Misalnya:
1. Dapat dipercaya itu berarti juga jujur, yaitu jujur terhadap
diri sendiri, terhadap anak didik dan terhadap orang lai n terutama yang
menyangkut uang, materi dan lain-lain.
2. Pramuka dapat dipercaya atas kata-katannya, perbuatannya dan
lain sebagainya, apa yang dikatakannya tidaklah suaaatu karangan yang
dibuat-buat.
3. Apabila ia ditugaskan untuk melaksanakan sesuatu, maka ia dapat
dipercaya bahwa ia pasti akan melaksanakannya dengan sebaik-baiknya.
4. Dalam kehidupan sehari-hari dimana dan kapan pun juga Pramuka
dapat dipercaya bahwa ia tidak akan berbuat sesuatu yang tidak baik, meskipun
tidak ada orang yang tahu atau yang mengawasinya.
5. Selalu menepati waktu yang sudah ditentukan,
Tujuan adalah mendidik Pramuka menjadi oarnag yang jujur dan
yang dapat dipercaya akan segalati ngkah lakunya.
10. Darma kesepuluh : Suci dalam pikiran Perkataan dan
perbuatan
a. Pengertian
1. Seorang Pramuka dikatakan matang jiwanya, bila Pramuka itu dalam
setiap tingkah lakunya sudah mengambarkan laku yang suci dalam pikiran,
perkataan dan perbuatan
2. Suci dalam pikiran berate bahwa Pramuka tersebut selalu melihat
dan memikirkan sesuatu itu pada segi baiknya atau ada hikmahnya dan tidak
terlintas sama sekali pemikiran ke arah yang tidak baik.
3. Suci dalam perkataan setiap apa yang telah dikatakan itu benar,
jujur seerta dapat dipercaya dengan tidak menyinggung perasaan oeng lain.
4. Suci dalam peerbuatan sebagai akibat dari pikiran dan perkataan
yang suci, maka Pramuka itu harus sanggup dan mampu berbuat yang baik dan benar
untuk kepentingan Negara, bangsa, agama dan keluarga.
5. Dengan selalu melakukan pikiran, perkataan dan perbuatan yang
suci akan menimbulkan pengertian dan kesadaran menurut siratan jiwa Pramuka
sehingga Pramuka itu memukan dirinya sesuai dengan tujuan Gerakan Pramuka
Antaranya: “…. Menjadi manusia yang berkepribadian dan berwatak luhur, tinggi
metal-moral budi pekerati dan kuat keyakinan
beragamanya…”
b. Pelaksanaan dalam Hidup Sehari-hari
1. Seorang Pramuka selalu menyumbangkan pikirannya yang baik, tidak
berprasangka, dan tidak boleh mempunyai sikap-sikap yang teercela dan selalu
menghargai pemikiran-pemikiran orang lain. Sehingga timbul salaing haarga
menghargai sesame manusia dalam kehidupannya sehari-hari.
2. Seorang Pramuka akan selalu berhati-hati dan berusaha sekuat
tenaga untuk mengendalikan diri aterhadap ucapannya, dan menjauhkan
diri dari perkataan-perkataan yang tidak pantas dan menimbulkan ketidak
percaayaan orang lain.
3. Seorang Pramuka akan menjadi contoh pribadi dalam segala tingkah
lakunya dan menjauhkan diri dari perbuatan-perbuatan yang jelek yang
terdapat dalam kehidupan masyarakat.
4. Setiap Pramuka mempunyai pegangan hidup yaitu agama, jelas di
sini bahwa Pramuka itu beragama bukan hanya dalam pikiran dan perkataan belaka,
tetapi keberagamaan Pramuka tercermin pula dalam perbuatan yang nyata.
5. Usaha agar Pramuka itu satu dalam kata dan perbuatannya.